APNEWS - Pada Jumat (22/03/2019) pekan lalu, warga perempuan New Zealand melakukan aksi solidaritas terhadap warga muslim korban penembakan di dua masjid di Christchurch. Di hari itu, mereka berbondong-bondong memakai kerudung.
Sebelumnya, Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern juga terlihat memakai kerudung saat menemui komunitas muslim. Ia memakai kerudung sebagai penghormatan sekaligus bela sungkawa terhadap keluarga korban.
Aksi warga New Zealand pun viral di media sosial. Mulai dari polisi hingga pembawa acara di televisi mengenakan pashmina di kepalanya. Berbagai repons pun diterima.
Nonton Film Captain Marvel (2019) Subtitle Indonesia
Banyak netizen yang tersentuh dengan aksi tersebut. Namun, beberapa pihak menyayangkan aksi memakai kerudung itu karena dianggap tidak mewakili 'women empowerment'.
Hal ini diungkap oleh Masih Alinejad seorang aktivis dan jurnalis asal Iran. Dikutip dari Reuteres, Mashi berpendapat bahwa banyak wanita di Iran yang sedang berjuang untuk lepas dari pemaksaan berhijab.
"Saya sangat mengagumi pemimpin di New Zealand saat menunjukkan bela sungkawa komunitas muslim, tapi saya juga merasa bahwa dia memakai salah satu simbol penindasan untuk wanita muslim sebagai solidaritas, itu juga mematahkan hati saya," ungkap Masih dilansir dari Reuters.
BACA JUGA : Pesawat Yang Ditumpangi Mendarat Darurat, Keanu Reeves Jadi Pahlawan
Hal ini dibantah oleh seorang anggota organisasi feminis Perempuan Maahrdhika dari Indonesia, Mutiara Ika Pratiwi. Ia menyebut apa yang dilakukan Jacinda adalah hal yang positif.
"Memberikan simpati kepada keluarga korban adalah bagian dari sebuah feminisme, dan kerudung adalah simbol dari komunitas yang kala itu menjadi korban," ungkap Mutiara dilansir dari Reuters.
Meski kerudung atau hijab menjadi isu yang sensitif, Mutiara menganggap situasinya berbeda. Ia pun mengagumi keberhasilan Jacinda karena berhasil membuat warga New Zealand bersimpati.
BACA JUGA : Viral Model Cantik Antre ATM Pakai Baju Sexy Tanpa Bra
"Meskipun ada banyak yang mengkritiknya, mayoritas orang respek terhadap pergerakannya. Hal yang paling penting adalah Jacinda berhasil menggerakan warga New Zealand untuk bersimpati terhadap korban," tutup Mutiara.
Sebelumnya, Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern juga terlihat memakai kerudung saat menemui komunitas muslim. Ia memakai kerudung sebagai penghormatan sekaligus bela sungkawa terhadap keluarga korban.
Aksi warga New Zealand pun viral di media sosial. Mulai dari polisi hingga pembawa acara di televisi mengenakan pashmina di kepalanya. Berbagai repons pun diterima.
Nonton Film Captain Marvel (2019) Subtitle Indonesia
Banyak netizen yang tersentuh dengan aksi tersebut. Namun, beberapa pihak menyayangkan aksi memakai kerudung itu karena dianggap tidak mewakili 'women empowerment'.
Hal ini diungkap oleh Masih Alinejad seorang aktivis dan jurnalis asal Iran. Dikutip dari Reuteres, Mashi berpendapat bahwa banyak wanita di Iran yang sedang berjuang untuk lepas dari pemaksaan berhijab.
"Saya sangat mengagumi pemimpin di New Zealand saat menunjukkan bela sungkawa komunitas muslim, tapi saya juga merasa bahwa dia memakai salah satu simbol penindasan untuk wanita muslim sebagai solidaritas, itu juga mematahkan hati saya," ungkap Masih dilansir dari Reuters.
BACA JUGA : Pesawat Yang Ditumpangi Mendarat Darurat, Keanu Reeves Jadi Pahlawan
Hal ini dibantah oleh seorang anggota organisasi feminis Perempuan Maahrdhika dari Indonesia, Mutiara Ika Pratiwi. Ia menyebut apa yang dilakukan Jacinda adalah hal yang positif.
"Memberikan simpati kepada keluarga korban adalah bagian dari sebuah feminisme, dan kerudung adalah simbol dari komunitas yang kala itu menjadi korban," ungkap Mutiara dilansir dari Reuters.
Meski kerudung atau hijab menjadi isu yang sensitif, Mutiara menganggap situasinya berbeda. Ia pun mengagumi keberhasilan Jacinda karena berhasil membuat warga New Zealand bersimpati.
BACA JUGA : Viral Model Cantik Antre ATM Pakai Baju Sexy Tanpa Bra
"Meskipun ada banyak yang mengkritiknya, mayoritas orang respek terhadap pergerakannya. Hal yang paling penting adalah Jacinda berhasil menggerakan warga New Zealand untuk bersimpati terhadap korban," tutup Mutiara.
No comments:
Post a Comment