APNEWS - Dalam debat Pilpres 2019 yang keempat, capres Joko Widodo (Jokowi) setidaknya 3 kali berbicara mengenai Pemerintahan Dilan. Dilan yang dimaksud Jokowi bukan merujuk ke film, tetapi Pemerintahan Digital Melayani.
Salah satu tema yang diangkat dalam debat keempat adalah pemerintahan. Saat menyampaikan visi dan misi, Jokowi menjelaskan maksud Pemerintahan Dilan.
"Di bidang pemerintahan ke depan diperlukan Pemerintahan Dilan, Digital Melayani. Oleh sebab itu diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik. Yang kedua diperlukan penajaman dan penyederhanaan kelembagaan. yang ketiga diperlukan peningkatan kualitas SDM aparatur kita dan yang empat diperlukan reformasi tata kelola," ujar Jokowi di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
BACA JUGA : Emosi Prabowo di Sesi III Debat Dinilai Bisa
Jokowi menjelaskan bahwa Pemerintahan Dilan merupakan salah satu bagian dari reformasi di bidang pelayanan. Pelayanan, menurut Jokowi, juga dibutuhkan kecepatan.
"Ke depan diperlukan Pemerintahan Dilan, digital melayani. Karena, karena yang namanya pelayanan bukan hanya melayani, tapi kecepatan itu sangat diperlukan sehingga diperlukan yang pertama yang namanya reformasi dalam bidang pelayanan lewat layanan yang berbasis elektronik (seperti) e-government, e-procurement, e-budgeting sangat-sangat diperlukan dalam menyiapkan era digital ke depan," papar Jokowi.
BACA JUGA : Densus 88 Turut Amankan Debat Keempat Pilpres
Dia mengatakan kecepatan pelayanan pemerintahan tentu dapat membantu masyarakat. Dia menyinggung soal Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang bisa diakses masyarakat tanpa harus datang ke kantor pajak.
"Dengan kecepatan itu pemerintah cepat layani, respons perubahan yang ada. Seperti contoh perpajakan kita secara online, menyampaikan pajak lewat SPT, dari rumah juga bisa," tuturnya.
BACA JUGA : Casemiro, Dulu Tak Dikenal Kini Bintang Real Madrid
Salah satu tema yang diangkat dalam debat keempat adalah pemerintahan. Saat menyampaikan visi dan misi, Jokowi menjelaskan maksud Pemerintahan Dilan.
"Di bidang pemerintahan ke depan diperlukan Pemerintahan Dilan, Digital Melayani. Oleh sebab itu diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik. Yang kedua diperlukan penajaman dan penyederhanaan kelembagaan. yang ketiga diperlukan peningkatan kualitas SDM aparatur kita dan yang empat diperlukan reformasi tata kelola," ujar Jokowi di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
BACA JUGA : Emosi Prabowo di Sesi III Debat Dinilai Bisa
Jokowi menjelaskan bahwa Pemerintahan Dilan merupakan salah satu bagian dari reformasi di bidang pelayanan. Pelayanan, menurut Jokowi, juga dibutuhkan kecepatan.
"Ke depan diperlukan Pemerintahan Dilan, digital melayani. Karena, karena yang namanya pelayanan bukan hanya melayani, tapi kecepatan itu sangat diperlukan sehingga diperlukan yang pertama yang namanya reformasi dalam bidang pelayanan lewat layanan yang berbasis elektronik (seperti) e-government, e-procurement, e-budgeting sangat-sangat diperlukan dalam menyiapkan era digital ke depan," papar Jokowi.
BACA JUGA : Densus 88 Turut Amankan Debat Keempat Pilpres
Dia mengatakan kecepatan pelayanan pemerintahan tentu dapat membantu masyarakat. Dia menyinggung soal Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang bisa diakses masyarakat tanpa harus datang ke kantor pajak.
"Dengan kecepatan itu pemerintah cepat layani, respons perubahan yang ada. Seperti contoh perpajakan kita secara online, menyampaikan pajak lewat SPT, dari rumah juga bisa," tuturnya.
BACA JUGA : Casemiro, Dulu Tak Dikenal Kini Bintang Real Madrid
No comments:
Post a Comment