APNEWS - Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, mengaku pihaknya belum memiliki rencana untuk beradaptasi pada regulasi teknis aerodinamika terbaru dan mengikuti jejak Ducati Corse untuk memakai winglet pada swingarm motor-motor mereka untuk balapan MotoGP 2019.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa Honda Racing Corporation (HRC) takkan berdiam diri. HRC merupakan salah satu pabrikan yang ikut melayangkan protes soal pemakaian winglet Ducati di MotoGP Qatar tiga pekan lalu.
Menurut mereka, winglet Ducati menyalahi regulasi dan menghasilkan downforce tambahan, kendati Ducati menyatakan bahwa winglet tersebut sekadar berfungsi mendinginkan ban belakang demi menghindari masalah overheating.
BACA JUGA : Lorenzo: Marquez dan Saya di Honda bagai Menyatukan Ronaldo dan Messi
Protes ini pun ditolak oleh FIM Court of Appeal berdasar hasil sidang di Swiss akhir pekan lalu, hingga Ducati mempertahankan kemenangan Andrea Dovizioso di Qatar dan diperbolehkan memakai winglet itu kapan saja. Hasil ini pun membuat pabrikan lain diperkirakan akan mengikuti inovasi serupa, walau Puig menyebut HRC belum punya rencana.
"Untuk saat ini kami tak punya rencana memakai perangkat serupa. Honda merupakan pabrikan yang selalu berpikir dan mengembangkan ide-ide baru, tapi untuk saat ini kami akan tampil seperti biasanya," ujar Puig seperti dilansir situs MotoGP.
"Kami akan memikirkan apa yang terbaik. Tapi jelas kami tidak tidur," ucapnya.
Puig juga memberi sinyal bahwa kasus ini takkan berlanjut ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) dan justru mengaku senang atas keputusan para hakim FIM, hingga kini batasan antara legal dan ilegalnya sebuah perangkat motor sudah semakin jelas.
BACA JUGA : Petinju Terseksi Ini Menolak Jadi Model Playboy karena Nggak Mau Pose Bugil
"Kami senang bisa mengajukan banding, karena kami yakin perangkat itu tak sesuai pedoman regulasi. Tapi di sisi lain kami menerima keputusan para hakim, dan kita lihat saja nanti. Yang jelas kami senang bisa mengekspresikan pendapat kami sebagai pabrikan," ungkapnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa Honda Racing Corporation (HRC) takkan berdiam diri. HRC merupakan salah satu pabrikan yang ikut melayangkan protes soal pemakaian winglet Ducati di MotoGP Qatar tiga pekan lalu.
Menurut mereka, winglet Ducati menyalahi regulasi dan menghasilkan downforce tambahan, kendati Ducati menyatakan bahwa winglet tersebut sekadar berfungsi mendinginkan ban belakang demi menghindari masalah overheating.
BACA JUGA : Lorenzo: Marquez dan Saya di Honda bagai Menyatukan Ronaldo dan Messi
Protes ini pun ditolak oleh FIM Court of Appeal berdasar hasil sidang di Swiss akhir pekan lalu, hingga Ducati mempertahankan kemenangan Andrea Dovizioso di Qatar dan diperbolehkan memakai winglet itu kapan saja. Hasil ini pun membuat pabrikan lain diperkirakan akan mengikuti inovasi serupa, walau Puig menyebut HRC belum punya rencana.
"Untuk saat ini kami tak punya rencana memakai perangkat serupa. Honda merupakan pabrikan yang selalu berpikir dan mengembangkan ide-ide baru, tapi untuk saat ini kami akan tampil seperti biasanya," ujar Puig seperti dilansir situs MotoGP.
"Kami akan memikirkan apa yang terbaik. Tapi jelas kami tidak tidur," ucapnya.
Puig juga memberi sinyal bahwa kasus ini takkan berlanjut ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) dan justru mengaku senang atas keputusan para hakim FIM, hingga kini batasan antara legal dan ilegalnya sebuah perangkat motor sudah semakin jelas.
BACA JUGA : Petinju Terseksi Ini Menolak Jadi Model Playboy karena Nggak Mau Pose Bugil
"Kami senang bisa mengajukan banding, karena kami yakin perangkat itu tak sesuai pedoman regulasi. Tapi di sisi lain kami menerima keputusan para hakim, dan kita lihat saja nanti. Yang jelas kami senang bisa mengekspresikan pendapat kami sebagai pabrikan," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment