APNEWS - Sebuah perusahaan air minum botolan di Afrika Selatan yang menggunakan merek "Ini bukan buatan China" telah menimbulkan kemarahan konsumen China yang menyebutnya 'rasis' dan mengancam akan melakukan boikot.
Air botolan bukan buatan China
Perusahaan membuat nama 'bukan buatan China' sebagai strategi pemasaran agar berbeda dari yang lain Frasa "Made in China" sering dikaitkan dengan barang murah dan kualitas rendah
Perusahaan terkejut dengan reaksi netizen sekarang karena sudah beroperasi sejak tahun 2014
Perusahaan tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak tahun 2014, namun baru mendapatkan perhatian dari netizen China setelah adanya postingan yang muncul di media sosial Weibo.
BACA JUGA : Kronologi Calon Pendeta Cantik Sumsel Diperkosa dan Dibunuh
"Minuman botolan ini tampaknya minta agar tidak dibeli." tulis postingan yang dibuat oleh salah satu pengguna medsos dalam bahasa Mandarin.
"Saya akan memboikot mereka."
"Tampaknya pemilik bisnis ini menyatakan kepada dunia bahwa mereka tidak mau memiliki hubungan apapun dengan China."
Postingan pertama yang juga memuat gambar air botolan dengan labelnya" Still Water. It's not made in China" pada awalnya hanya mendapat dua komentar.
Namun kemudian menjadi viral setelah dibagikan dan dimuat oleh media resmi pemerintah Global Times dan Guancha.cn.
Dalam bilangan hari, postingan yang berisi hastag #ThisWaterIsNotMadeinChina sudah dilihat sebanyak 264,000 kali di Weibo dan di Instagram perusahaan asal Afrika Selatan ini juga mendapat banyak kecaman.
"Anda membuat sebuah nama yang tidak memiliki kualitas, namun anda masih tidak bisa membuatnya populer." tulis seorang netizen di halaman Instagram perusahaan tersebut tanggal 19 Maret.
"Warga China bekerja keras untuk meningkatkan kehidupan mereka dan negara dan mereka tidak memperdulikan anda."
"Selalu saja ada orang yang berpikiran rasis, namun abaikan saja."
Seorang netizen lain memberikan komentar di Weibo " bila ini bukan buatan China, saya tidak akan meminumnya."
"Kami tidak mau memulai perang"
Wakil dari perusahaan yang bermarkas di Durban, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada koran Hong Kong South China Morning Post (SCMP) bahwa mereka terkejut dengan reaksi dari netizen China.
"Kami tidak pernah berencana membuat kontroversi." katanya.
Dengan label barang-barang "Made in China" sering diasosiasikan dengan barang murah dan kualitas rendah, perusahaan minuman botolan ini mengatakan di situsnya bahwa penggunaan nama itu guna membedakan mereka dengan yang lain.
Perusahaan tersebut sekarang mempertimbangkan untuk mengubah nama karena tekanan dari netizen. (Facebook)
Perusahaan itu mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang mungkin bisa melihat sisi humor dari penamaan tersebut.
"Kami memang bermaksud melakukan sesuatu dengan cara berbeda, dan karena semua orang sudah begitu terbiasa membaca "made in China' di mana-mana." kata situs tersebut.
BACA JUGA : Vincentia Tiffani Ngaku Diminta Nanya, TKN: Sandiwara Sandi Terbongkar Lagi
"Kami tahun dengan mengatakan sebaliknya dan menyebut kami 'ini bukan buatan China' kami ingin mengirim pesan bahwa kami ingin melakukan sesuatu agak berbeda."
"Bila semua barang bertuliskan 'Made in Yugoslavia', kami akan membuat merek "Not Made in Yugoslavia'.
Namun menurut South China Morning Post, perusahaan itu sekarang menghadapi tekanan untuk mengubah mereka air botolan tersebut setelah munculnya reaksi keras dari para netizen.
"Kami tidak ingin memulai perang. Kami sekarang berpikir mengenai nama "Made in Madiba-land." kata wakil perusahaan tersebut kepada SCMP, sambil menambahkan bahwa eksekutif perusahaan tersebut tampaknya merasa tertekan untuk mengubah nama,
BACA JUGA : Disawer di Bagian Dada, Pamela Safitri Tegaskan dalam Kondisi Sadar
Madiba adalah sebutan untuk mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang berasal dari suku Xhosa.
Air botolan bukan buatan China
Perusahaan membuat nama 'bukan buatan China' sebagai strategi pemasaran agar berbeda dari yang lain Frasa "Made in China" sering dikaitkan dengan barang murah dan kualitas rendah
Perusahaan terkejut dengan reaksi netizen sekarang karena sudah beroperasi sejak tahun 2014
Perusahaan tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak tahun 2014, namun baru mendapatkan perhatian dari netizen China setelah adanya postingan yang muncul di media sosial Weibo.
BACA JUGA : Kronologi Calon Pendeta Cantik Sumsel Diperkosa dan Dibunuh
"Minuman botolan ini tampaknya minta agar tidak dibeli." tulis postingan yang dibuat oleh salah satu pengguna medsos dalam bahasa Mandarin.
"Saya akan memboikot mereka."
"Tampaknya pemilik bisnis ini menyatakan kepada dunia bahwa mereka tidak mau memiliki hubungan apapun dengan China."
Postingan pertama yang juga memuat gambar air botolan dengan labelnya" Still Water. It's not made in China" pada awalnya hanya mendapat dua komentar.
Namun kemudian menjadi viral setelah dibagikan dan dimuat oleh media resmi pemerintah Global Times dan Guancha.cn.
Dalam bilangan hari, postingan yang berisi hastag #ThisWaterIsNotMadeinChina sudah dilihat sebanyak 264,000 kali di Weibo dan di Instagram perusahaan asal Afrika Selatan ini juga mendapat banyak kecaman.
"Anda membuat sebuah nama yang tidak memiliki kualitas, namun anda masih tidak bisa membuatnya populer." tulis seorang netizen di halaman Instagram perusahaan tersebut tanggal 19 Maret.
"Warga China bekerja keras untuk meningkatkan kehidupan mereka dan negara dan mereka tidak memperdulikan anda."
"Selalu saja ada orang yang berpikiran rasis, namun abaikan saja."
Seorang netizen lain memberikan komentar di Weibo " bila ini bukan buatan China, saya tidak akan meminumnya."
"Kami tidak mau memulai perang"
Wakil dari perusahaan yang bermarkas di Durban, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada koran Hong Kong South China Morning Post (SCMP) bahwa mereka terkejut dengan reaksi dari netizen China.
"Kami tidak pernah berencana membuat kontroversi." katanya.
Dengan label barang-barang "Made in China" sering diasosiasikan dengan barang murah dan kualitas rendah, perusahaan minuman botolan ini mengatakan di situsnya bahwa penggunaan nama itu guna membedakan mereka dengan yang lain.
Perusahaan tersebut sekarang mempertimbangkan untuk mengubah nama karena tekanan dari netizen. (Facebook)
Perusahaan itu mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang mungkin bisa melihat sisi humor dari penamaan tersebut.
"Kami memang bermaksud melakukan sesuatu dengan cara berbeda, dan karena semua orang sudah begitu terbiasa membaca "made in China' di mana-mana." kata situs tersebut.
BACA JUGA : Vincentia Tiffani Ngaku Diminta Nanya, TKN: Sandiwara Sandi Terbongkar Lagi
"Kami tahun dengan mengatakan sebaliknya dan menyebut kami 'ini bukan buatan China' kami ingin mengirim pesan bahwa kami ingin melakukan sesuatu agak berbeda."
"Bila semua barang bertuliskan 'Made in Yugoslavia', kami akan membuat merek "Not Made in Yugoslavia'.
Namun menurut South China Morning Post, perusahaan itu sekarang menghadapi tekanan untuk mengubah mereka air botolan tersebut setelah munculnya reaksi keras dari para netizen.
"Kami tidak ingin memulai perang. Kami sekarang berpikir mengenai nama "Made in Madiba-land." kata wakil perusahaan tersebut kepada SCMP, sambil menambahkan bahwa eksekutif perusahaan tersebut tampaknya merasa tertekan untuk mengubah nama,
BACA JUGA : Disawer di Bagian Dada, Pamela Safitri Tegaskan dalam Kondisi Sadar
Madiba adalah sebutan untuk mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang berasal dari suku Xhosa.
No comments:
Post a Comment