APNEWS - Setelah Liliyana Natsir pensiun, harapan untuk ganda campuran beralih ke juniornya. Praveen Jordan dkk pun kini mau tak mau harus siap dibebani target juara.
Sektor ganda campuran kehilangan salah satu pemain terbaiknya setelah Liliyana gantung raket pada awal tahun 2019 ini. Bukan cuma Liliyana, Debby Susanto juga pensiun dari bulutangkis.
Kini ganda campuran mengandalkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang menempati peringkat 10 dunia dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (peringkat 14). Selain itu, masih ada pasangan muda juara dunia junior 2017, Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari. Mantan partner Liliyana, Tontowi Ahmad, juga masih aktif dan kini berpasangan dengan Winny Oktavina Kandow.
Tanpa Liliyana dan Debby, para penggawa ganda campuran sadar betul bahwa harapan juara kini ada di pundak mereka. Apalagi kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 sudah dekat.
Maka dari itu, Praveen dkk tak akan lagi sekadar dipatok lolos ke perempatfinal atau semifinal di setiap turnamen. Mereka kini harus siap ditarget juara.
"Setelah hasil kemarin di Eropa saya punya satu optimisme. Dulu kan masih ada Liliyana Natsir, Debby Susanto, mereka (pemain muda) seperti 'ah masih ada senior'. Tapi begitu sudah selesai dan tahu bahwa sekarang di pundak mereka mulai ada geregetnya," kata pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky, ketika ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
"Mereka sudah tahu bahwa tanggung jawab prestasi mixed (double) ada di tangan mereka. Yang harus mereka raih bukan hanya berangkat saja lalu dapat semifinal, delapan besar, tapi harus mengejar juara seperti yang ditanam Tontowi/Liliyana, Praveen/Debby Susanto, dan Nova Widianto/Liliyana," ujarnya kemudian.
Sektor ganda campuran kehilangan salah satu pemain terbaiknya setelah Liliyana gantung raket pada awal tahun 2019 ini. Bukan cuma Liliyana, Debby Susanto juga pensiun dari bulutangkis.
Kini ganda campuran mengandalkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang menempati peringkat 10 dunia dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (peringkat 14). Selain itu, masih ada pasangan muda juara dunia junior 2017, Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari. Mantan partner Liliyana, Tontowi Ahmad, juga masih aktif dan kini berpasangan dengan Winny Oktavina Kandow.
Tanpa Liliyana dan Debby, para penggawa ganda campuran sadar betul bahwa harapan juara kini ada di pundak mereka. Apalagi kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 sudah dekat.
Maka dari itu, Praveen dkk tak akan lagi sekadar dipatok lolos ke perempatfinal atau semifinal di setiap turnamen. Mereka kini harus siap ditarget juara.
"Setelah hasil kemarin di Eropa saya punya satu optimisme. Dulu kan masih ada Liliyana Natsir, Debby Susanto, mereka (pemain muda) seperti 'ah masih ada senior'. Tapi begitu sudah selesai dan tahu bahwa sekarang di pundak mereka mulai ada geregetnya," kata pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky, ketika ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
"Mereka sudah tahu bahwa tanggung jawab prestasi mixed (double) ada di tangan mereka. Yang harus mereka raih bukan hanya berangkat saja lalu dapat semifinal, delapan besar, tapi harus mengejar juara seperti yang ditanam Tontowi/Liliyana, Praveen/Debby Susanto, dan Nova Widianto/Liliyana," ujarnya kemudian.
No comments:
Post a Comment