APNEWS - Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh seorang wanita asal Jerman ini. Irmela Mensah-Schram mengabdikan sebagian besar dari hidupnya untuk bepergian ke seluruh kota di Jerman dan membersihkan jalan-jalan dari pesan-pesan penuh kebencian berupa poster atau grafiti.
Kebiasaan mulia yang dilakukan oleh nenek berusia 72 tahun ini terus dikerjakannya untuk berjuang melawan rasisme. Berbekal alat pengikis kecil dan satu kaleng cat semprot, Irmela telah menghapus atau menutupi propaganda dan slogan penuh kebencian lainnya di seluruh negaranya selama lebih dari tiga dekade.
Bagi banyak orang, Irmela adalah pahlawan yang melawan kebencian. Namun beberapa orang juga menganggap bahwa tindakan Irmela ini telah melanggar kebebasan berbicara.
Wanita yang telah membersihkan tulisan kebenciaan pada poster atau grafiti selama 31 tahun ini juga telah menerima penghargaan untuk usahanya mencegah propaganda kebencian di jalanan. Tapi, Irmela juga pernah didenda dan bahkan dibawa ke pengadilan karena merusak properti orang lain.
Wanita yang dibesarkan di Stuttgart ini sebenarnya tidak benar-benar mengalami kebencian dari orang-orang di sekitar terkait rasisme. Namun, setelah dirinya menikahi pria Afrika, Irmela mengalami sendiri bagaimana rasanya hidup di tengah masyarakat yang penuh dengan rasisme. Melihat ekspresi wajah orang lain saat ia dan suaminya berjalan, proses interogasi yang memalukan di kantor imigrasi dan menyaksikan suaminya diserang secara fisik di bus, Irmela menyadari bahwa hal seperti rasisme adalah racun di tengah masyarakat dan harus diberantas.
Irmela yang juga dikenal dengan 'Hate Destroyer' ini mulai menyingkirkan stiker kebencian pertamanya pada tahun 1986. Ia tahu bahwa tugasnya ini takkan pernah berakhir karena setiap pesan kebencian yang dia hapus, yang lain akan muncul lagi di tempat yang berbeda.
"Jika saya tidak melakukannya, siapa yang akan melakukannya. Beberapa orang mengatakan bahwa saya tidak toleran, saya tidak menghormati kebebasan dalam berbicara. Tapi menurut saya kebebasan berbicara memiliki batasan, bukannya berkhir pada kebencian dan penghinaan," kata Irmela kepada CNN.
Kebiasaan mulia yang dilakukan oleh nenek berusia 72 tahun ini terus dikerjakannya untuk berjuang melawan rasisme. Berbekal alat pengikis kecil dan satu kaleng cat semprot, Irmela telah menghapus atau menutupi propaganda dan slogan penuh kebencian lainnya di seluruh negaranya selama lebih dari tiga dekade.
Bagi banyak orang, Irmela adalah pahlawan yang melawan kebencian. Namun beberapa orang juga menganggap bahwa tindakan Irmela ini telah melanggar kebebasan berbicara.
Wanita yang telah membersihkan tulisan kebenciaan pada poster atau grafiti selama 31 tahun ini juga telah menerima penghargaan untuk usahanya mencegah propaganda kebencian di jalanan. Tapi, Irmela juga pernah didenda dan bahkan dibawa ke pengadilan karena merusak properti orang lain.
Wanita yang dibesarkan di Stuttgart ini sebenarnya tidak benar-benar mengalami kebencian dari orang-orang di sekitar terkait rasisme. Namun, setelah dirinya menikahi pria Afrika, Irmela mengalami sendiri bagaimana rasanya hidup di tengah masyarakat yang penuh dengan rasisme. Melihat ekspresi wajah orang lain saat ia dan suaminya berjalan, proses interogasi yang memalukan di kantor imigrasi dan menyaksikan suaminya diserang secara fisik di bus, Irmela menyadari bahwa hal seperti rasisme adalah racun di tengah masyarakat dan harus diberantas.
Irmela yang juga dikenal dengan 'Hate Destroyer' ini mulai menyingkirkan stiker kebencian pertamanya pada tahun 1986. Ia tahu bahwa tugasnya ini takkan pernah berakhir karena setiap pesan kebencian yang dia hapus, yang lain akan muncul lagi di tempat yang berbeda.
"Jika saya tidak melakukannya, siapa yang akan melakukannya. Beberapa orang mengatakan bahwa saya tidak toleran, saya tidak menghormati kebebasan dalam berbicara. Tapi menurut saya kebebasan berbicara memiliki batasan, bukannya berkhir pada kebencian dan penghinaan," kata Irmela kepada CNN.
No comments:
Post a Comment